Minggu, 21 Desember 2008

“sayap yang patah akan tumbuh seiring berjalannya waktu”


Setiap manusia aku yakini memiliki sepasang sayap, entah dalam bentuk apa dan terpasang dimana, sulit menginterprestasikannya dengan pikiran yang jelas.
Dengan kedua sayapnya itulah manusia terbang jauh, menuju alam khayali yang mungkin diciptakannya sendiri atau dengan bantuan orang lain, dan bermacam macam pula dunia itu,
disini aku hanya ingin sedikit ngoceh tentang duniaku,

Duniaku adalah hamparan rumput menghijau tanpa batas yang diatasnya bernaung awan kapas putih berarak, matahari bersinar, sungguh cerah.. tak panas, tak juga mendung, dalam padang rumputku tumbuh bermacam pohon raksasa, setia menaungi bumi, hijau daun dan bermacam lebatnya buah. Tanpa batas!
Dibawah pohon raksasa itu terdapat sebuah ayunan. Dan disitulah kuhabiskan waktuku bersama seseorang. Semua terasa begitu indah, tanpa badai atau bahkan gerimis kecil.
Hingga waktu itu tiba, entah darimana sebuah petir datang dalam duniaku dan menyambar pohon kesayanganku.
Daunnya terbakar. Luruh menjadi tanah, batangnya menghitam, mengeras batu. Seketika aku terlonjak dari tempat dudukku. Saat itulah semuanya berubah…
Padang rumput dihadapanku berubah meranggas, menyisakan abu dedaunan, awan-awan indah serentak pergi menghilang dan terganti dengan turunnya matahari yang membakar kepalaku.
ketika kutengok kebelakang, pohon itu sudah hilang, juga seseorang yang berada diayunan itu sebelumnya…
Hilang begitu saja….
Ketika kembali kutengok depan, abu dedaunan hilang, dan berganti padang pasir tanpa batas.
Dan aku baru sadar… semua itu semu…
Bukan ini yang seharusnya kucari dan kunikmati….
Aku yakin, ada hal besar lain yang menungguku diujung. Bukan ujung padang ini, melainkan ujung dunia khayali ini….

Bagaimana cerita duniamu?

2 komentar:

Yudha Yuliardi mengatakan...

duniaku...
duniaku adalah intepretasi dari sebuah nama, PERANG.

bertahun aku mencari,
apa perang?
mengapa perang?
bagimana perang
dimana perang?
dan aku tak pernah tahu jawabannya.

yang ku tahu, ketika aku bertanya "siapakah perang?" maka diriku akan menjawab "akulah perang!"

dan akhirnya aku mengerti jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini,
apa perang?
mengapa perang?
bagimana perang
dimana perang?

ini merupakan langkah yang harus ku mulai, sebuah kata kunci untuk satu nama, melangkah mmenuju keabaian... [y]

Anonim mengatakan...

gg jauh berbeda..
banyak mimpi..
duniaku..kadang dunia mimpiku..

tidak hanya kadang, tapi seringnya duniaku ..dunia mimpiku,

hhh...
sulit mendefinisikannya..