Kamis, 15 Januari 2009
penjual kata-kata
Published :
05.42
Author :
Handika tinarso
Maaf, jangan berpikiran macam-macam dengan judul yang saya pilih. Bukan apa-apa. Tapi saya rasa saya telah menemukan orang yang tepat untuk disematkan dibahunya jabatan ini.( emang jenderal?)
Minggu 11 Januari 2009.saya baru saja pulang kampong. Dalam sebuah bis antar provinsi.
Pemuda tanggung, kira-kira 22-an, berpenampilan nyentrik, liar dan sama sekali ga asik. Dengan rambut gondrong sepunggung yang dikucir kuda, baju kedodoran yang sobek dari leher hingga dada, menunjukkan tulang-tulang rusuknya yang kering. Puluhan gelang melingkar ditangan dan sepatu butut tua.
Tanpa ekspresi dia melangkah ketengah bus, mengambil kuda-kuda untuk mengamen…. Dan….
“saudara saudara yang saya hormati, saya berdiri disini, saat ini, bukanlah karena kehendak saya, tapi karena sudah tersurat oleh tuhan.dan sekedar saja akan saya bawakan kata-kata nurani, puisi dan sastra yang penuh cinta….”
Lalu dengan penuh penghayatan dia bawakan beberapa puisi. Tak peduli bus berhenti, memasukkan mengeluarkan penumpang dan bergoyang mengikuti alunan jalan.
Beberapa puisi diantaranya Diponegoro-nya Chairil, MAJOI-nya Taufik Ismail dan……..
Sungguh,boleh jadi bila saya berada di aula kesenian hal ini terasa wajar,tapi kondisinya, saya berada dalam sebuah bus. Dan yang tampil didepan saya bukanlah mahasiswa unversitas seni ternama, melainkan seorang mahasiswa jalanan, dengan gelar preman.
Ok-lah…. Dan… selesai pertunjukannya. Lalu dia mulai menyusuri bangku penumpang dari depan hingga ujung belakang, mengadahkan tangan, menjemput keping-keping logam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Suatu siang, menjemput ibunda tercinta. Beliau bekerja sebagai guru bagi para tuna wicara, SLB B. Saya datang sepuluh menit lebih awal dari...
-
Beberapa hari sejak sore itu, nafsu makan berkurang, pikiran tak tenang dan insomnia membayang ketika petang. Hari hari penyesalan terjadi....
-
Bulan ramadhan, bulan diwajibkannya puasa bagi umat Islam. Tua muda, pria wanita, tak bisa mungkir dari kewajibannya. Masjid masjid mendadak...
-
Imaji, alam khayal, adalah sebuah kosmos yang tercipta didalam neuron neuron otak. Yang memperindah dunia, yang mampu merubah warna putih me...
-
ProklaNasi Dengan ini Angkringan kami menyatakan kemerdekaanya, Hal hal yang mengenai gerobak angkring,gorengan,sego kucing dll akan diurus ...
-
Bar ngaji trus aku berubah jadi abu. Bur! Keterak angin Ning ngisor wit meneng aku. Setan datang dan bertanya “lagi ngapain yank?’ Nemu boto...
-
Mana yang akan anda pilih? Nama adalah doa, kata sebuah pepatah islam yang kita kenal. Atau lebih tertarik pada statement Shakespear...
-
11 april 2010. Saya berkunjung ke kos seorang teman di Solo. Silaturahmi sekaligus memberikan buku titipannya. Seperti yang sudah kita renca...
-
sesaat duduk duduk di beranda kamar, tersadar pikiran beberapa waktu silam. pada kenangan masa SMA. saat itulah, beberapa petuah usang k...
-
Sebenarnya, ini bukanlah pengalaman saya. Ini pengalaman orang lain. Seorang ustadz tepatnya.namun saya cantumkan disini karena isinya cukup...
4 komentar:
aku yo nate ngerti ndik, rutene podo. Ngawi-Jogja...
udah sering tuh.
koreksi! komentar artikelnya disetting ulang. menyusahkan mereka yang gak punya identitas...
Terkadang...
MEnikmati kesenian jalanan itu mengasyikkan...
Banyak kejadian aneh yang bikin gregetan...
Itu salah satunya...yang akhi lihat...
Menarik...
Coba saja pengamen itu buat puisi "syair Untuk Palestina"..Pasti tambah indah terdengarnya...
Hm, seniman jalanan...;
link rakasmuda nya diganti yach.
rakasmuda.com
Posting Komentar