Selasa, 03 Februari 2009

Salam olahraga!


Yap, setelah agak lama vakum nulis, akhirnya keluar juga… kali ini jimat gawang Indonesia menjadi bahan bicara saya. 2 kali bermain melawan klub dengan level yang lebih tinggi, timnas kita tak sekalipun tertunduk kebobolan. Memang tak bisa dipungkiri bahwa ada banyak faktor yang menjadi penentu, tapi pada plontos satu ini, saya yakin Indonesia patut berterima kasih padanya.

Memulai debutnya sebagai penjaga gawang timnas pada penyisihan grup piala asia 2007 lalu melawan Korea Selatan, Markus perlahan tapi pasti mulai menyingkiran kiper gemuk nan imut Indonesia, Jendri Pitoy. Hingga akhirnya sekarang posisi Markus sebagai kiper utama tak tergantikan di timnas.

Dibesarkan di keluarga yang kesemuanya beragama kristen, Markus justru lebih tertarik kepada agama Islam. Putra dari pasangan Julius Ririhina dan Yenny Rosmawati (alm) ini lebih dekat pada keluarga dari pihak ibu yang notabene Muslim. Ibunda dari Markus sendiri sebelumnya seorang muslimah, sebelum akhirnya menikah dengan Julius Ririhina. Pada masa kecil, Markus sering kali bermain bersama saudara-saudaranya di masjid sekitar tempat tinggalnya, dari situlah sedikit sedkit dia mulai mengerti tentang dien ini.

Pada 2004, pada usia 25 tahun Markus mulai memdapatkan hidayah dari Allah SWT, dan ia pun memutuskan untuk masuk agama Islam. Sejak menjadi mualaf iapun berganti nama menjadi Muhammad Haris, namun karena sudah terlanjur beken Markus Horison. Nama itu ia pertahankan.

Semangat Markus! Be a good Moslem! Dan….

Salam olahraga!

0 komentar: