Senin, 31 Agustus 2009
Published :
05.16
Author :
Handika tinarso
sesaat duduk duduk di beranda kamar, tersadar pikiran beberapa waktu silam. pada kenangan masa SMA. saat itulah, beberapa petuah usang kembali terngiang. salah satunya, "aktivis dilarang pacaran".
"dilarang pacaran". sebuah petuah yang lahir dari rahim ketidakmatangan emosi. yang kemudian waktu mengganggu etos kerja sebagai aktivis(pandangan umum). melupakan amanah dan terkadang merusak ukhuwah. bila memang benar begitu, mengapakah bisa terjadi korsleting antara cinta dan etos kerja?!
bila mungkin benar cinta bersifat subversif terhadap profesionalisme, sungguh betapa malang manusia?! untungnya redaksi petuah itu berbunyi "aktivis dilarang pacaran", dan bukan "aktivis dilarang jatuh cinta". karena cinta itu fitrah manusia. tak mau diundang bila tak mau datang, dan tak bisa mengelak bila masanya kelak. cinta bersifat universal,tak mampu disekat ruang dan waktu,karena pada dasarnya cinta adalah cerita indah tentang apa saja.
bolehlah bila aktivis harus menyisihkan cinta dari lubuk hatinya, bila cinta yang dimaksud adalah cinta ego belaka. posesif,absurd dan berpotensi korslet dengan etos kerja.
padahal sesungguhnya cinta itu tenaga. yang mampu memberi kekuatan bagi kegiatan apa saja. bergantung pada pengendalian dan tranformasinya. pada prakteknya, energi cinta tak perlu lah tertuang dalam bentuk konsentrasi terhadap lawan jenis, meski jelas kemungkinan ke situ besar adanya. bila cinta itu datang pada takaran yang tepat dan masa yang siap, tak perlulah kau tutup itu hati. biarkan cinta mengisi dengan energi. mencintai adalah bentuk memberi tanpa keinginan menerima.
pada akhirnya saya jadi teringat pepatah pecinta sejati...
"bahwa mencintai tak harus memiliki"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Beberapa hari sejak sore itu, nafsu makan berkurang, pikiran tak tenang dan insomnia membayang ketika petang. Hari hari penyesalan terjadi....
-
Suatu siang, menjemput ibunda tercinta. Beliau bekerja sebagai guru bagi para tuna wicara, SLB B. Saya datang sepuluh menit lebih awal dari...
-
11 april 2010. Saya berkunjung ke kos seorang teman di Solo. Silaturahmi sekaligus memberikan buku titipannya. Seperti yang sudah kita renca...
-
Imaji, alam khayal, adalah sebuah kosmos yang tercipta didalam neuron neuron otak. Yang memperindah dunia, yang mampu merubah warna putih me...
-
ProklaNasi Dengan ini Angkringan kami menyatakan kemerdekaanya, Hal hal yang mengenai gerobak angkring,gorengan,sego kucing dll akan diurus ...
-
Mana yang akan anda pilih? Nama adalah doa, kata sebuah pepatah islam yang kita kenal. Atau lebih tertarik pada statement Shakespear...
-
“Ketika malam tiba… Kurela kau berada… Dengan siapa… kau melewatinya…..” Alunan nada sumbang Iwan Fals diatas terdengar dalam sebuah...
-
sesaat duduk duduk di beranda kamar, tersadar pikiran beberapa waktu silam. pada kenangan masa SMA. saat itulah, beberapa petuah usang k...
-
Bar ngaji trus aku berubah jadi abu. Bur! Keterak angin Ning ngisor wit meneng aku. Setan datang dan bertanya “lagi ngapain yank?’ Nemu boto...
-
Akankah ada segala yang pernah ada dan tlah tiada? Terperangkap dalam masa lalu sungguh tak jenak kau tau. Tahukah kau mengapa aku gembira...
1 komentar:
tak perlu mengutuk kegelapan.
bukankah kita telah menyalakan lilin yang sama?
dengan cahya yang menuntun kegelapan kita hingga ke ujung sana.
tepat pada waktunya!
Posting Komentar