Kamis, 18 September 2008

malam mulia


Mentari menggelung dibilik mendung putih
Tak lantakkan sinar hidupnya
Cakrawala berbinar cerah
Sepoi lembut mengayun ilalang jannah….


Ketika hari terasa lebih untuk sekedar dinikmati
Ketika lelah hanya ucapan belaka
Dan istirahat jadi suatu yang tak pasti karna penantian peristirahatan abadi
Aku benar benar bisa menikmati


Dan baru disadari…
Inikah hari itu???
Yang ketika fajar meremang
bangsa cahaya turun kemuka bumi mencatat indahnya
dan dunia tunduk menikmati embusan sayap emasnya
hari ketika semua bernilai seribu purnama….

Dan seperti senja yang tenang diufuk barat sana..
Terdiamlah diri meresapi indah maknaNya.

0 komentar: